UPACARA PEMBUKAAN MPLS DAN MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH(MPLS) TAHUN AJARAN 2022/2023

180
 
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah(MPLS) Dan Deklarasi Anti Bullying (Perundingan) SMKS Dharma Bhakti 4 Jambi Tahun Pelajaran 2022/2023
Upacara pembukaan MPLS

Smksdb4jambi, Upacara masa pengenalan lingkungan sekolah(MPLS) bagi peserta didik baru di SMKS Dharma Bhakti 4 Jambi pada hari Kamis 14 juli 2022  berlangsung dengan lancar sampai upacara selesai.

Kegiatan pembukaan MPLS tersebut ditandai dengan penyematan id Card secara simbolis oleh kepala sekolah ke peserta didik baru.

 

 

pengenalan wali kelas, guru, kurikulum, serta lingkungan sekolah.

Setelah upacara selesai acara selanjutnya mengenalkan lingkungan sekolah SMKS Dharma Bhakti 4 Jambi kepada peserta didik baru dan deklarasi anti Bullying kepada siswa SMKS Dharma Bhakti 4 Jambi.

pada hari pertama ini dibuka dengan apel peresmian MPLS oleh Kepala Sekolah (Ibu Susi Diselita,M.Pd) diikuti oleh seluruh peserta didik baru SMK Dharma Bhakti 4 Jambi beserta bapak/ibu guru karyawan, serta siswa siswi kelas XI dan XII SMK Dharma Bhakti 4 Jambi. Pada hari pertama materi yang disampaikan mengenai pengenalan wali kelas, guru, kurikulum, serta lingkungan sekolah.

Seluruh siswa-siswi SMKS Dharma Bhakti 4 Jambi mendeklarasikan Say No To Bullying atau katakan tidak pada Perundang-undangan terhadap sesama teman baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.

Deklarasi yang digelar di Lapangan sekolah itu, diikuti oleh para siswa yang merupakan siswa baru dan tengah mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Bersama bapak/ibu guru karyawan, serta siswa siswi kelas XI dan XII SMK Dharma Bhakti 4 Jambi.

Penandatangani anti bullying

Kegiatan tersebut didukung penuh oleh siswa siswi terhadap pemerintah untuk program stop anti Bullying terhadap sesama.Dan sebagai bukti nyata mereka Mentanda tangani di sebuah spanduk besar sebagai wujud anti Bullying. 

Bapak Muldianis,SE menyampaikan aksi bullying ini sangat menjadi sangat merugikan terhadap siswa, ter khusus nya terhadap korban yang menerima perlakuan tersebut.Selain korban merasakan di kucilkan bisa juga menjadi trauma untuk bicara sesama dan ber sosialisasi.