Smksdb4jambi, Dalam rangka memperkenalkan peserta didik baru terhadap lingkungan sekolah, SMK DB 4 Jambi tahun ajaran 2021/2022 melakukan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dilaksanakan pada tanggal 12-14 Juli 2021.
Pelaksanaan kegiatan MPLS pada hari pertama ini dibuka dengan apel peresmian MPLS oleh Kepala Sekolah (Ibu Susi Diselita,M.Pd) diikuti oleh seluruh peserta didik baru SMK Dharma Bhakti 4 Jambi beserta bapak/ibu guru karyawan, serta siswa siswi kelas XI dan XII SMK DB4 Jambi. Pada hari pertama materi yang disampaikan mengenai pengenalan wali kelas, guru, kurikulum, serta lingkungan sekolah.
Namun, ada yang cukup menarik pada kesempatan MPLS kali ini terdapat acara Deklarasi Anti Bullying yg diikrarkan oleh para Peserta Didik Baru yang didampingi oleh Bapak/Ibu Guru sebagai wujud langkah awal harapan menjadikan sekolah ini “zero bully” dan dalam rangka langkah awal pendidikan karakter serta yg utama adalah sesuai dengan Motto: Mencetak SDM Unggul Kompetitif dan Berakhlaqul Karimah.
Ratusan siswa-siswi SMKSDB 4 Jambi mendeklarasikan Say No To Bullying atau katakan tidak pada perundungan terhadap sesama teman baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Deklarasi yang digelar di Lapangan sekolah itu, diikuti oleh para siswa yang merupakan siswa baru dan tengah mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Bersama bapak/ibu guru karyawan, serta siswa siswi kelas XI dan XII SMK DB4 Jambi.
Mereka juga menyatakan dukungan penuh kepada pemerintah untuk program penghentian aksi bullying terhadap sesama. Dan sebagai langkah nyata dukungan itu, para siswa kemudian membubuhkan tanda tangan pada sebuah spanduk besar sebagai wujud anti bullying.
Salah seorang perwakilan dari Waka Kesiswaan, Bapak Muldianis, SE mengatakan, pihak sekolah terus menerus mengeluarkan imbauan kepada para siswanya agar tidak terjerumus pada aksi bullying. Baik pada aktivitas belajar mengajar maupun aktivitas lainnya ketika berlangsung di sekolah.
“Kebetulan hari ini, siswa kami ajak untuk deklarasi, dan semuanya sudah menunjukkan sikap sekaligus berjanji tidak akan mem-bully karena sudah deklarasi. Mudah-mudahan, di sekolah ini sudah tidak ada perilaku saling bully,”
Bapak Muldianis menyampaikan, aksi bullying sangat merugikan, khususnya bagi korban yang menerima perlakuan tersebut. Selain merasa terkucilkan, korban bullying akan mengalami trauma dan memiliki rasa ketakutan untuk bersosialisasi.
“Kami sudah sampaikan ke siswa. kalau ada yang tau tindakan bully silakan lapor ke guru. Nanti kami yang akan tindak lanjuti. Prinsipnya, akan ada hukuman khusus yang dijatuhkan kepada para pelaku bully. tentunya menggunakan hukum yang berlaku di sekolah,” ucapnya.